Rabu, 17 Maret 2010

Penyebab Retardasi Mental

Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.
Pada sebagian besar kasus RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25% kasus yang memiliki penyebab yang spesifik.

Secara kasar, penyebab RM dibagi menjadi beberapa kelompok:

1. Trauma (sebelum dan sesudah lahir)
- Perdarahan intrakranial sebelum atau sesudah lahir
- Cedera hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau sesudah lahir
- Cedera kepala yang berat
2. Infeksi (bawaan dan sesudah lahir)
- Rubella kongenitalis
- Meningitis
- Infeksi sitomegalovirus bawaan
- Ensefalitis
- Toksoplasmosis kongenitalis
- Listeriosis
- Infeksi HIV
3. Kelainan kromosom
- Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindroma Down)
- Defek pada kromosom (sindroma X yang rapuh, sindroma Angelman, sindroma Prader-Willi)
- Translokasi kromosom dan sindroma cri du chat
4. Kelainan genetik dan kelainan metabolik yang diturunkan
- Galaktosemia
- Penyakit Tay-Sachs
- Fenilketonuria
- Sindroma Hunter
- Sindroma Hurler
- Sindroma Sanfilippo
- Leukodistrofi metakromatik
- Adrenoleukodistrofi
- Sindroma Lesch-Nyhan
- Sindroma Rett
- Sklerosis tuberosa
5. Metabolik
- Sindroma Reye
- Dehidrasi hipernatremik
- Hipotiroid kongenital
- Hipoglikemia (diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik)
6. Keracunan
- Pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil
- Keracunan metilmerkuri
- Keracunan timah hitam
7. Gizi
- Kwashiorkor
- Marasmus
- Malnutrisi
8. Lingkungan
- Kemiskinan
- Status ekonomi rendah
- Sindroma deprivasi.

Sumber: medicastore.com

Definisi Retardasi Mental

Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berpelilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.

Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial.
3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.

Penyebab Down Syndrome

Down Syndrome disebabkan adanya gangguan pada kromosom ke-21. manusia memiliki 23 pasang kromosom. Tapi pada anak down syndrome, kromosom mereka yang ke-21 tidak sepasang (dua) melainkan tiga kromosom (trisomi). Jadi dengan kata lain down syndrome adalah gangguan genetik. Jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah. Akibatnya, terjadi gangguan sistem metabolisme di dalam sel .
Hubungan seks (coitus) yang dilakukan saat pasangan atau salah satu pasangan stres, bisa menghasilkan keturunan (anak) yang kelak mengidap down syndrome. Hipotesa itu diungkapkan ahli penyakit down syndrome Dr. Dadang Syarief Effendi "Pada saat coitus atau hubungan seks dimungkinkan terjadi pembuahan. Namun, jika hubungan seks dilakukan dalam kondisi stres, pada saat pembuahan proses pembelahan kromosom terjadi secara tidak sempurna. Secara normal, manusia memiliki 23 pasang kromosom. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 membelah menjadi tiga bagian (trisomi). Padahal pada mutasi yang normal, kromosom tersebut seharusnya membelah menjadi dua bagian," katanya.
Selain stres, melahirkan di usia tua juga bisa menyebabkan anak yang dilahirkan mengidap down syndrome. Mutasi gen pada saat sperma dan ovum bertemu, menyebabkan hasil pembuahan terkena down syndrome.

Tipe Gangguan Kromosom Pada Penderita Down Syndrome

1. Non disjunction
Tipe ini paling banyak terjadi dan dialami oleh penderita down syndrome. Penyebabnya adalah terdapat kelebihan kromosom pada sel telur yang seharusnya 23 menjadi 24, penambahan terjadi pada kromosom 22. Hal ini mengakibatkan distribusi kromosom pada waktu pembelahan sel tidak merata. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi antara lain :
a. Genetik, peningkatan resiko berulang pada keluarga dengan penderita down syndrome
b. Radiasi, yang terjadi di daerah perut ibu sebelum melakukan konsepsi yang mempengaruhi terhadap jumlah kromosom ibu.
c. Umur ibu, yaitu ibu yang mendekati masa menopause lebih besar terkena resiko down syndrome pada anak yang dikandungnya.
2. Mozaikisme
Sama seperti non disjunction, pnyebab utamanya adalah karena distribusi kromosom tidak merata saat terjadi pembelahan sel. Perbedaannya pada mozaikisme, distribusi kromosom tadi terjadi setelah pembuahan normal dan tidak disebabkan oleh faktor herediter sehingga tidak semua gejala down syndrome akan terlihat, tergantung dari banyaknya sel yang normal dalam tubuh.
3. Translokasi
Translokasi dapat diturunkan secara herediter. Kebanyakan adalah translokasi Robertsonian, yaitu adanya pelekatan lengan panjang kromosom 14, 21, atau 22. Translokasi kromosom 21 ke dalam kromosom lainnya atau translokasi dalam bentuk bergandengan sangat panjang.

Faktor prenatal

Penyebab retardasi mental adalah infeksi dan penyalahgunaan obat selama ibu mengandung. Infeksi yang biasanya terjadi adalah Rubella, yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Penyakit ibu juga dapat menyebabkan retardasi mental, seperti sifilis, cytomegalovirus, dan herpes genital. Obat-obatan yang digunakan ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi bayi melalui plasenta. Sebagian dapat menyebabkan cacat fisik dan retardasi mental yang parah.
Anak-anak yang ibunya minum alkohol selama kehamilan sering lahir dengan sindrom fetal fetal, dan merupakan kasus paling nyata sebagai penyebab retardasi mental. Komplikasi kelahiran, seperti kekurangan oksigen atau cedera kepala, infeksi otak, seperti encephalitis dan meningitis, terkena racun, seperti cat yang mengandung timah sangat berpotensi menyebabkan retardasi mental.

Sindrom Fragile X dan Abnormalitas genetik lainnya

Sindrom fragile X merupakan tipe umum dari retardasi mental yang diwariskan. Gangguan ini disebabkan oleh mutasi gen pada kromosom X. gen yang rusak berada pada area kromosom yang tampak rapuh, sehingga disebut sindrom fragile X. sindrom ini menyebabkan retardasi mental pada 1000-1500 pria dan hambatan mental pada setiap 2000-2500 perempuan. Efek dari sindrom fragile X berkisar antara gangguan belajar ringan sampai retardasi parah yang dapat menyebabkan gangguan bicara dan fungsi yang berat.
Phenylketonuria (PKU) merupakan gangguan genetik yang terjadi pada satu diantara 10000 kelahiran. Gangguan ini disebabkan adanya satu gen resesif yang menghambat anak untuk melakukan metabolisme. Konsekuensinya, phenilalanin dan turunannya asam phenilpyruvic, menumpuk dalam tubuh, menyebabkan kerusakan pada system saraf pusat yang mengakibatkan retardasi mental dan gangguan emosional.

Sindrom down dan abnormalitas kromosom lainnya

Pade pada tahun 2000 menyatakan abnormalitas kromosom yang paling umum menyebabkan retardasi mental adalah sindrom down yang ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada pasangan kromosom ke 21, sehingga mengakibatkan jumlah kromosom menjadi 47.
Anak dengan sindrom down dapat dikenali berdasarkan ciri-ciri fisik tertentu, seperti wajah bulat, lebar, hidung datar, dan adanya lipatan kecil yang mengarah kebawah pada kulit dibagian ujung mata yang memberikan kesan sipit. Lidah yang menonjol, tangan yang kecil, dan berbentuk segi empat dengan jari-jari pendek, jari kelima yang melengkung, dan ukuran tangan dan kaki yang kecil serta tidak proporsional dibandingkan keseluruhan tubuh juga merupaka ciri-ciri anak dengan sindrom down. Hampir semua anak ini mengalami retardasi mental dan banyak diantara mereka mengalami masalah fisik seperti gangguan pada pembentukan jantung dan kesulitan pernafasan.

Selasa, 16 Maret 2010

10 Jenis Terapi Autisme

Dibawah ini ada 10 jenis terapi yang benar-benar diakui oleh para professional dan memang bagus untuk autisme. Namun, jangan lupa bahwa Gangguan Spectrum Autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi yang berbeda.

1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.

2) Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain.
Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.

3) Terapi Okupasi
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.

4) Terapi Fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya.

Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.

5) Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya.

6) Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.

7) Terapi Perilaku.
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya,

8) Terapi Perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.

9) Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode …………. Dan PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.

10) Terapi Biomedik
Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).

Sumber: http://www.autis.info/index.php/tentang-autisme

Autisme Masa kanak ( Childhood Autism )

Autisme Masa Kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur 3 tahun. Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang :

1. Komunikasi : kualitas komunikasinya yang tidak normal, seperti ditunjukkan dibawah ini :
• Perkembangan bicaranya terlambat, atau samasekali tidak berkembang.
• Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka untuk mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara.
• Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu pembicaraan dua arah yang baik.
• Bahasa yang tidak lazim yang diulang-ulang atau stereotipik.
• Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang variatif.
2. Interaksi sosial : adanya gangguan dalam kualitas interaksi social :
• Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak.
• Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya, dimana mereka bisa berbagi emosi, aktivitas, dan interes bersama.
• Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain.
• Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi kesenangan dan melakukan sesuatu bersama-sama.
3. Perilaku : aktivitas, perilaku dan interesnya sangat terbatas, diulang-ulang dan
stereotipik seperti dibawah ini :
• Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak normal, misalnya duduk dipojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam.
• Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna, misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki dulu, sikat gigi, pakai piyama, menggosokkan kaki dikeset, baru naik ketempat tidur. Bila ada satu diatas yang terlewat atau terbalik urutannya, maka ia akan sangat terganggu dan nangis teriak-teriak minta diulang.
• Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti misalnya mengepak-ngepak lengan, menggerak-gerakan jari dengan cara tertentu dan mengetok-ngetokkan sesuatu.
• Adanya preokupasi dengan bagian benda/mainan tertentu yang tak berguna, seperti roda sepeda yang diputar-putar, benda dengan bentuk dan rabaan tertentu yang terus diraba-rabanya, suara-suara tertentu.
Anak-anak ini sering juga menunjukkan emosi yang tak wajar, temper tantrum (ngamuk tak terkendali), tertawa dan menangis tanpa sebab, ada juga rasa takut yang tak wajar.
Kecuali gangguan emosi sering pula anak-anak ini menunjukkan gangguan sensoris, seperti adanya kebutuhan untuk mencium-cium/menggigit-gigit benda, tak suka kalau dipeluk atau dielus.
Autisme Masa Kanak lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dengan perbandingan 3 : 1.


sumber: http://www.autis.info/index.php/tentang-autisme/jenis-autisme/autisme-masa-kanak

Senin, 15 Maret 2010

Penyebab Autisme

Berbagai hal yang dicurigai berpotensi untuk menyebabkan autisme :

1. Vaksin yang mengandung Thimerosal : Thimerosal adalah zat pengawet yang digunakan di berbagai vaksin. Karena banyaknya kritikan, kini sudah banyak vaksin yang tidak lagi menggunakan Thimerosal di negara maju. Namun, entah bagaimana halnya di negara berkembang …
2. Televisi : Semakin maju suatu negara, biasanya interaksi antara anak - orang tua semakin berkurang karena berbagai hal. Sebagai kompensasinya, seringkali TV digunakan sebagai penghibur anak. Ternyata ada kemungkinan bahwa TV bisa menjadi penyebab autisme pada anak, terutama yang menjadi jarang bersosialisasi karenanya.

Dampak TV tidak dapat dipungkiri memang sangat dahsyat, tidak hanya kepada perorangan, namun bahkan kepada masyarakat dan/atau negara. Contoh paling nyata adalah kasus pada negara terpencil Bhutan - begitu mereka mengizinkan TV di negara mereka, jumlah dan jenis kejahatan meningkat dengan drastis.

Bisa kita bayangkan sendiri apa dampaknya kepada anak-anak kita yang masih polos. Hiperaktif ? ADHD ? Autisme ? Sebuah penelitian akhirnya kini telah mengakui kemungkinan tersebut.

3. Genetik : Ini adalah dugaan awal dari penyebab autisme; autisme telah lama diketahui bisa diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya.

Namun tidak itu saja, juga ada kemungkinan variasi-variasi lainnya. Salah satu contohnya adalah bagaimana anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia lanjut memiliki kans lebih besar untuk menderita autisme. (walaupun sang ayah normal / bukan autis)
4. Makanan : Pada tahun 1970-an, Dr. Feingold dan kolega-koleganya menyaksikan peningkatan kasus ADHD dalam skala yang sangat besar. Sebagai seseorang yang pernah hidup di era 20 / 30-an, dia masih ingat bagaimana ADHD nyaris tidak ada sama sekali di zaman tersebut.

Dr. Feingold kebetulan telah mulai mengobati beberapa kasus kelainan mental sejak tahun 1940 dengan memberlakukan diet khusus kepada pasiennya, dengan hasil yang jelas dan cenderung dalam waktu yang singkat.

Terapi diet tersebut kemudian dikenal dengan nama The Feingold Program.

Pada intinya, berbagai zat kimia yang ada di makanan modern (pengawet, pewarna, dll) dicurigai menjadi penyebab dari autisme pada beberapa kasus. Ketika zat-zat tersebut dihilangkan dari makanan para penderita autisme, banyak yang kemudian mengalami peningkatan situasi secara drastis.

Dr. Feingold membayar penemuannya ini dengan cukup mahal. Sekitar tahun 1970-an, beliau dikhianati oleh The Nutrition Foundation, dimana Coca cola, Kraft foods, dll adalah anggotanya. Beliau tiba-tiba diasingkan oleh AMA, dan ditolak untuk menjadi pembicara dimana-mana.
Syukurlah kemudian berbagai buku beliau bisa terbit, dan hari ini kita jadi bisa tahu berbagai temuan-temuannya seputar bahaya makanan modern.

5. Radiasi pada janin bayi : Sebuah riset dalam skala besar di Swedia menunjukkan bahwa bayi yang terkena gelombang Ultrasonic berlebihan akan cenderung menjadi kidal.
Dengan makin banyaknya radiasi di sekitar kita, ada kemungkinan radiasi juga berperan menyebabkan autisme. Tapi bagaimana menghindarinya, saya juga kurang tahu. Yang sudah jelas mudah untuk dihindari adalah USG - hindari jika tidak perlu.
6. Folic Acid : Zat ini biasa diberikan kepada wanita hamil untuk mencegah cacat fisik pada janin. Dan hasilnya memang cukup nyata, tingkat cacat pada janin turun sampai sebesar 30%. Namun di lain pihak, tingkat autisme jadi meningkat.

Pada saat ini penelitian masih terus berlanjut mengenai ini. Sementara ini, yang mungkin bisa dilakukan oleh para ibu hamil adalah tetap mengkonsumsi folic acid - namun tidak dalam dosis yang sangat besar (normalnya wanita hamil diberikan dosis folic acid 4x lipat dari dosis normal).

Atau yang lebih baik - perbanyak makan buah-buahan yang kaya dengan folic acid, karena alam bisa mencegah tanpa menyebabkan efek samping :

Nature is more precise; that’s why all man-made drugs have side effects

7. Sekolah lebih awal : Agak mengejutkan, namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa menyekolahkan anak lebih awal (pre school) dapat memicu reaksi autisme.

Diperkirakan, bayi yang memiliki bakat autisme sebetulnya bisa sembuh / membaik dengan berada dalam lingkupan orang tuanya. Namun, karena justru dipindahkan ke lingkungan asing yang berbeda (sekolah playgroup / preschool), maka beberapa anak jadi mengalami shock, dan bakat autismenya menjadi muncul dengan sangat jelas.

Untuk menghindari ini, para orang tua perlu memiliki kemampuan untuk mendeteksi bakat autisme pada anaknya secara dini. Jika ternyata ada terdeteksi, maka mungkin masa preschool-nya perlu dibimbing secara khusus oleh orang tua sendiri. Hal ini agar ketika masuk masa kanak-kanak maka gejala autismenya sudah hampir lenyap; dan sang anak jadi bisa menikmati masa kecilnya di sekolah dengan bahagia.

Sumber:http://harry.sufehmi.com/archives/2006-10-17-1302/

Pengertian Tunagrahita

1. Menurut American on Mental Deficiency (AAMD)
• American Association on Mental Deficiency (AAMD) dalam B3PTKSM, (p. 20) mendefinisikan retardasi mental/tunagrahita sebagai kelainan: yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes individual; yang muncul sebelum usia 16 tahun; dan menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif.
• Menurut AAMD, definisi tunagrahita, adalah : yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes, yang muncul sebelum usia 16 tahun, dan yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif.

2. Menurut Japan League for Mentally Retarded
• Japan League for Mentally Retarded (1992: p.22) dalam B3PTKSM (p. 20-22), mendefinisikan retardasi mental/tunagrahita ialah fungsi intelektualnya lamban, yaitu IQ 70 ke bawah berdasarkan tes intelegensi baku; kekurangan dalam perilaku adaptif; dan terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.
• Menurut Menurut Japan League for Mentally Retarded, sebagai berikut : Fungsi intelektualnya lamban (IQ 70 ke bawah) berdasarkan tes intelegensi baku; Kekurangan dalam perilaku adaptif; dan Terjadi pada masa perkembangan (antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun)

3. Menurut The New Zealand Society for the Intellectually Handicapped
• The New Zealand Society for the Intellectually Handicapped menyatakan tentang tunagrahita adalah bahwa seseorang dikatakan tunagrahita apabila kecerdasannya jelas-jelas di bawah rata-rata dan berlangsung pada masa perkembangan serta terhambat dalam adaptasi tingkah laku terhadap lingkungan sosialnya.

4. Menurut American Association on Mental Retardation (AAMR)
• Definisi tunagrahita yang dipublikasikan oleh American Association on Mental Retardation (AAMR). Di awal tahun 60-an, tunagrahita merujuk pada keterbatasan fungsi intelektual umum. Keterbatasan ini ditunjukkan dengan skor IQ dua Standar Deviasi di bawah rata-rata.
• Definisi tunagrahita yang dipublikasikan tahun 1992 oleh AAMR merujuk pada keterbatasan fungsi intelektual umum dan keterbatasan pada keterampilan adaptif. Keterampilan adaptif mencakup area : komunikasi, merawat diri, home living, keterampilan sosial, bermasyarakat, mengontrol diri, functional academics, waktu luang, dan kerja. Menurut definisi ini, ketunagrahitaan muncul sebelum usia 18 tahun.

5. Menurut WHO, seseorang yang tunagrahita harus memiliki dua komponen esensial, yaitu :
• fungsi intelektual secara nyata di bawah rata-rata
• adanya ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan norma dan tututan yang berlaku dalam masyarakat,

sumber: http://www.bintangbangsaku.com.

Gejala atau tanda-tanda Down Syndrom

Gejala yang muncul akibat sindrom down dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang lain.
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relatf pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia, maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esophagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40 tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_down

Down Syndrom

Sindrom down (bahasa Inggris: down syndrome) merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah sindrom down dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.

Sindrom down merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 (trisomy 21), Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_down

Ciri-Ciri Down Sindrom

Biasanya bayi terdiagnosa sebagai sindroma down lebih karena roman mukanya, yaitu:

1. Muscle Hypotenia - Lemah otot
2. Flat Facial Profile - Profil muka yang datar
3. Oblique Palpebral Fissures - Bentuk mata yang keatas
4. Dysplastic Ear - Bentuk kuping yang abnormal
5. Simian Crease - Satu garis horisontal pada telapak tangan
6. Hyperflexibility - kelenturan yagn berlebihan pada persendian
7. Dysplastic Middle Phalanx of the fifth finger - Jari kelingking (jari kecil) hanya ada satu sendi
8. Epicanthal folds - Lipatan pada dalam ujung mata
9. Exessive space between large & second toe - Jarak yang berlebihan antara jempol kaki dan telunjuk kaki
10. Enlargment of tongue - Lidah besar yagn tidak sebanding dengan mulutnya

http://www.isdijakarta.org/faq2.html

Mitos mengenai Autisme

Mitos-1 : Anak dengan kelainan autisme tidak pernah memandang mata lawan bicara-nya.
Banyak anak penyandang autisme ternyata dapat melakukan kontak mata tapi kontak mata tersebut mungkin dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat dan sedikit berbeda dengan anak anak yang normal. Banyak diantaranya dapat bertatap muka, tersenyum dan meng-ekspresikan komunikasi non-verbal (bahasa tubuh) dengan baik.

Mitos-2 : Anak dengan kelainan autisme adalah anak jenius
Mitos yang menyatakan didalam anak penyandang autis tersembunyi kemampuan jenius mungkin dapat terjadi karena berbedanya kemampuan yang di-tunjukkan oleh anak penyandang autisme. Mereka dapat menunjukkan kemampuan fisik yang baik tetapi tidak dapat berbicara. Seorang anak autis dapat mengingat tanggal ulang tahun dari semua teman sekelasnya akan tetapi mengalami kesulitan kapan harus menggunakan kata 'kamu' atau 'saya'. Anak autis dapat membaca dengan artikulasi yang baik tetapi tidak dapat mengerti apa yang baru mereka baca. Anak autis dapat mempunyai IQ yang sangat tinggi. Sebagian besar anak autis menunjukkan keterlambatan dalam beberapa hal yang menggunakan ataupun memerlukan proses mental. Persentasi anak autis yang mempunyai intelegensi diatas normal ataupun dibawah normal adalah sangat kecil.

Mitos-3 : Anak dengan kelainan autisme tidak berbicara
Banyak anak penyandang autis dapat mempunyai kemampuan berbahasa dengan baik. Sebagian besar dari mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan simbol, gambar, komputer ataupun peralatan elektronik.

Mitos-4 : Anak dengan kelainan autisme tidak dapat menunjukkan kasih sayang
Barangkali mitos yang paling berlebihan adalah menganggap anak penyandang autisme tidak dapat menerima ataupun memberikan kasih sayang. Kita mengetahui bahwa stimulasi sensor anak autis diproses dengan cara yang berbeda dengan anak normal sehingga mengakibatkan anak autis mengalami kesulitan dalam meng-ekspresikan kasih sayang dengan cara yang lazim dilakukan oleh anak normal. Anak autis dapat memberikan dan menerima kasih sayang dengan cara mereka sendiri, kadangkala anggota keluarga ataupun teman mereka harus sabar menunggu dan belajar untuk dapat mengerti dan menghargai kemampuan anak autis yang terbatas dalam berhubungan dengan orang lain.

Mitos - mitos lainnya :
• Autisme adalah akibat salah asuhan orang tua
• Anak autis adalah anak yang tidak disiplin dan tidak dapat diatur dan ini hanyalah kelainan perilaku.
• Kebanyakan orang autis berpendidikan dan ahli terkemuka dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang lainnya seperti digambarkan dengan sangat bagus dalam film 'Rain Man' yang diperankan oleh Dustin Hoffman.
• Anak autis adalah anak anak tanpa perasaan dan emosi
• Anak autis tidak menyukai daya tarik fisik
• Anak autis tidak tersenyum
• Anak Autis tidak menginginkan teman
• Anak autis dapat berbicara jika mereka mau
• Autisme adalah ketidak mampuan emosional

Minggu, 07 Maret 2010

Gangguan Perkembangan pada Anak Autisme

Menurut Tjhin Wiguna (2204) anak Autisme mengalami gangguan yang menetap pada pola interaksi social, komunikasi yang menyimpang dan pola tingkah laku yang terbatas dan berulang (stereotipik) dan pada umumnya anak dengan gangguan Autisme ini mempunyai fungsi di bawah rata-rata. Adapun menurut Leo Kanner (1943), penyebab gangguan Autisme adalah adanya pengaruh psikogenik sebagai penyebab terjadinya gangguan Autisme seperti orangtua yang emosional, kaku, dan obsesif dalam mengasuh anak mereka. Anak Autis mengalami gangguan perkembangan yang biasanya disebut dengan istilah “Trias Autisme” yang meliputi :


a. Gangguan pada Kemampuan Interaksi Sosial
b. Gangguan pada Kemampuan Berkmunikasi dan Berbahasa
c. Gangguan pada Kemampuan Perilaku dan Minat

Sejarah Autisme

Autisme berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri. Kelainan ini dikenali dan diperkenalkan Tahun 1943 oleh seorang psikolog anak di Amerika Serikat bernama Leo Kanner (1896 – 1981), sekalipun sebenarnya kelainan ini sudah ada sejak beratus-ratus tahun sebelumnya. Kelainan ini dideteksi terjadi pada anak-anak pada awal usia 1 sampai 3 tahun dan berdampak sepanjang hidup penyandangnya.
Kira-kira setahun kemudian Hans Asperger (1906 – 1980) menemukan gambaran yang hampir mirip dengan autisma pada remaja dan akhirnya disebut sebagai sindroma Asperger. Beberapa literatur memasukkan sindroma ini kedalam subkategori autisma, namun masih merupakan perdebatan apakah sindorma ini dapat dimasukkan kedalam salah satu jenis autisma ataukah merupakan jenis yang berdiri sendiri (Firth, 1994).

Pengertin Autis

# Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.

# Autisma berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Kelainan perkembangan yang luas dan berat, dan mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan tersebut mencakup bidang interaksi sosial , komunikasi , dan perilaku. (masih dalam postingan)

# autisme adalah suatu gangguan yang menyangkut banyak aspek perkembangan yang bila dikelompokkan akan menyangkut tiga aspek yaitu perkembangan fungsi bahasa, aspek fungsi sosial, dan perilaku repetitif. Karena gambaran autisme begitu beragam dan setiap saat seorang anak akan senantiasa mengalami perkembangan, maka penegakan diagnosa tidak bisa begitu saja, sebab bisa saja kemudian diagnosa menjadi berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Kamis, 04 Maret 2010

Tanda ADHD

Semua tanda belum tentu sebagai didiagnosa Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Tetapi, tanda kurangnya perhatian selalu harus ada untuk diagnosa.Tanda harus ada di dua atau lebih tempat (misalnya, rumah dan sekolah) dan harus mengganggu masalah sosial atau fungsi akademis.

Tanda-tanda tidak perhatian.
Sering lalai memberi perhatian seksama pada detail. Mempunyai kesukaran mempertahankan perhatian pada kerja dan bermain. Tidak tampak mendengarkan kalau berbicara secara langsung. Sering tidak melaksanakan perintah dan lalai menyelesaikan tugas. Sering mempunyai kesukaran melakukan tugas dan aktivitas. Sering menghindar, sebel, atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental terus-menerus. Sering kehilangan barang. Dengan mudah dialihkan dengan hal yang tak ada hubungannya dengan rangsangan. Sering pelupa.

Tanda-tanda hiperaktiv
Sering memain-mainkan tangan atau kaki atau menggeliat.
Sering meninggalkan tempat duduk di ruang kelas dan tempat lainnya.
Sering berlari kesana-kemari atau merambat naik seacara berlebihan.
Sulit untuk bermain atau terlibat dalam aktivitas yang diam.
Sering bergerak atau bertingkah seolah-olah digerakkan oleh mesin.
Sering berbicara berlebihan.

Tanda-tanda impulsiv

Sering mengucapkan jawaban tanpa berpikir sebelum pertanyaan komplit.
Sering mempunyai kesukaran menunggunya giliran. Sering menyela atau mengganggu orang lain.

Sumber: http://community.um.ac.id

MAKANAN BAGI ANAK AUTISME & HIPERAKTIF/ADHD

Di antara berbagai pemicu autisme dan hiperaktif, makanan merupakan salah satunya. Penerapan diet harus benar-benar diperhatikan, yaitu dengan menghindari makanan/bahan makanan seperti di bawah ini.

* Semua jenis gula, kecuali gula pengganti.

* Bahan makanan yang mengandung gluten, seperti : gandum, tepung terigu, havermut, serta produk olahannya seperti :
- Kecap, pada kebanyakan merk yang beredar di pasaran.
- Roti, biskuit, cake, donat, kue-kue yang terbuat dari tepung terigu, mie, dan spagheti.
- Snack dan sejenisnya pada kebanyakan jajanan yang menggunakan pengawet, pewarna dan penyedap yang menggunakan MSG.

* Bahan makanan yang mengandung kasein, biasanya terdapat pada susu hewan seperti susu sapi dan susu kambing, serta produk olahan yang mengandung kasein seperti; keju, yoghurt, es krim, biskuit, margarin, dll.
* Makanan yang mengandung penyedap rasa/MSG, biasanya ditulis dengan istilah seasoning/bumbu lain.

* Saos, permen, minuman kemasan, dan softdrink yang mengandung pemanis dan pewarna buatan.

* Makanan yang diawetkan seperti makanan kalengan, sosis, mie, bakso yang mengandung boraks atau formalin, dan lain-lain.

* Fast food atau junkfood dan seafood/makanan laut yang tercemar.
* Buah-buahan tertentu seperti : lengkeng, pisang, tomat, apel, anggur, jeruk, almond, cherry, prune, peach, strawberry, melon, nangka, durian, semangka, kurma, dan semua buah-buahan yang terlalu manis.
* Bumbu masakan tertentu seperti; ketumbar, merica, jahe, cengkeh.
* Jenis air tertentu seperti; air ledeng, air sumur, dan lain-lain. Tetap dianjurkan untuk mengkonsumsi air mineral.
* Tepung maizena, jagung, minyak kelapa/sawit, gelatin, mayones, mustard, cuka (kecuali cuka beras putih dan cuka beras hitam).
* Keripik kentang, rempeyek, telur asin, ikan asin, ebi, abon sapi, kornet, dendeng, ham, daging kambing.
* Semua jenis kerupuk yang terbuat dari tepung terigu, mengandung MSG, boraks, dan formalin.
* Semua jenis makanan yang mengandung pengawet (formalin, boraks) dan pewarna yang bukan untuk makanan atau zat kimia yang mengganggu kesehatan.

sumber:
http://autishembingcenter.com

Jenis-Jenis Obat Untuk Menangani ADHD

Paling sering, obat stimulan yang digunakan untuk mengobati ADHD. Obat-obat ini efektif untuk orang-orang dari segala usia, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana orang dewasa menanggapinya. Secara umum, obat-obatan stimulan memperbaiki gejala pada sekitar 70% dari orang-orang yang menderita ADHD.

Obat-obatan jenis lain dapat digunakan untuk mengobati ADHD.
• Atomoxetine (Strattera) adalah obat untuk nonstimulant ADHD.
• Antihipertensi, yang dirancang untuk mengobati tekanan darah tinggi, juga dapat membantu mengendalikan perilaku yang agresif dan impulsif pada beberapa orang.
• Antidepresan mungkin diperlukan jika tidak meningkatkan psychostimulants gejala.

Kondisi-kondisi Lain yang Mirip Dengan ADHD

Pada saat mengdiagnosa anak dengan ADHD, kita perlu memperhatikan kondisi kondisi lain yang hampir sama dengan ADHD. Pastikan bahwa anak telah diperiksa kesehatannya oleh dokter sebelum kita mengdiagnosa si anak.

• Alergi, asma, dan problem dengan pernapasan : Kesulitan bernapas dapat mengganggu konsentrasi si anak dan merupakan salah satu tanda ADHD
• Diabetes / Hypoglycemia : Kondisi ini berhubungan erat dengan kadar gula dalam darah, yang bisa menyebabkan perubahan perhatian dan aktivitas.
• Problem pada penglihatan dan pendengaran : Ketidak mampuan untuk melihat atau mendengar apa yang sedang terjadi di dalam kelas dapat menimbulkan persoalan dalam tingkah laku, misalnya
• hiperaktif.
• Anemia karena kekurangan zat besi : dapat menyebabkan problema pada perhatian dan impulsive.
• Keracunan timah : dapat menyebabkan hiperaktif
• Obat yang diminum : jika si anak sedang dalam pengobatan, perhatikan samping dari obat yang diminum
• Problem dengan susunan syaraf : Seseorang yang tiba tiba terserang epilepsi / ayan akan menatap sesuatu selama jangka waktu tertentu dan tidak dapat meningat apa yang terjadi.
• Problem kejiwaan lain : Kadang kadang gejala stress, perasaan bosan, depresi, atau perasaan kawatir akan mirip dengan gejala ADHD
• Problem belajar atau problem di sekolah : Jika si anak merasa terlalu dipaksa, frustrasi dengan ketidak mampuan dalam belajar, atau sedang mencari perhatian , ia akan bertingkah laku seperti penderita ADHD
• Problem dengan tiroid : Kelenjar tiroid memproduksi hormon yang berdampak pada tidur, emosi dan aktivitas. Perubahan hormonal seperti ini akan menghasilkan tingkah laku mirip ADHD.

oleh:
T. Bradley Tanner, MD
University Of Pittsburgh Medical Center

Pittsburgh, PA

Diterjemahkan oleh : Babsy Permadi

Jenis ADHD

ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda. Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka menggunakan jenis ADHD berikut ini:

1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada ìdi awang-awangî.

2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive
mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.

3. Tipe gabungan
mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini.


oleh:
T. Bradley Tanner, MD
University Of Pittsburgh Medical Center

Pittsburgh, PA

Diterjemahkan oleh : Babsy Permadi

Rabu, 03 Maret 2010

Pencegahan ADHD

Berbagai upaya untuk mencegah ADHD antara lain: kedua orang tua jangan merokok. Untuk ibu hamil, hindari: rokok, konsumsi makanan/minuman beralkohol, narkoba, heroin. Ibu hamil hendaknya teratur kontrol, rajin berolahraga dan rutin beribadah, menjaga asupan gizi seimbang, terutama vitamin D.

Menjaga bayi dan anak dari semua makanan-minuman yang mengandung zat tartrazine, bahan pengawet (seperti: sodium benzoate), pemanis (seperti: gula), dan pewarna buatan. Jauhi TV, terutama jika Anda memiliki anak yang berusia kurang dari dua tahun. Untuk semua anak dan remaja, sebaiknya tidak menonton TV lebih dari 3 jam per hari, efektifkan waktu untuk belajar, berdiskusi, menambah pengalaman positif, membaca, menulis, dan beribadah dalam arti luas.

http://suaramerdeka.com

Terapi ADHD

Untuk semua penderita ADHD, ditekankan pentingnya diet-nutrisi seimbang, yakni: 4 sehat 5 sempurna, berolahraga dan beribadah secara rutin dan teratur. Diet yang direkomendasikan adalah diet oligoantigenic, yaitu menghindari (bahan) makanan yang berpotensi menyebabkan alergi, seperti: susu dan produk-produknya, tepung terigu, gandum, jagung, ragi, dan kedelai. Hindari juga susu sapi, telur, jeruk.

Secara umum, methylphenidate, atomoxetine, dan dexamfetamine dapat digunakan untuk anak dan remaja penderita ADHD atas indikasi. Atomoxetine dapat digunakan jika methylphenidate tidak manjur, dan sebaiknya dikombinasikan dengan inhibitor CYP2D6, seperti: fluoxetine. Obat stimulan, seperti pemoline, dapat juga digunakan pada anak, remaja, dan orang dewasa penderita ADHD yang tidak berespon terhadap methylphenidate.

Dexamfetamine dapat dipertimbangkan jika anak dan orang muda dengan ADHD tidak berespon terhadap dosis maksimum dari methylphenidate atau atomoxetine.

Untuk orang dewasa penderita ADHD, sebaiknya diberikan terapi yang komprehensif, meliputi: obat yang disertai juga dengan terapi psikologis, terapi perilaku, dan okupasi. Obat tidak direkomendasikan untuk anak ADHD yang belum bersekolah, sehingga terapi pada anak yang belum bersekolah sebaiknya diberikan oleh dokter, terutama psikiater anak dan spesialis anak. Beberapa obat herbal, seperti: Ginkgo biloba, Passiflora, sedang diteliti kemanjurannya untuk mengobati ADHD.

http://suaramerdeka.com

Ciri-Ciri Gangguan Hiperkinetik

Ciri-ciri lain yang sering menyertai gangguan hiperkinetik adalah :
• Kemampuan akademik tidak optimal
• Kecerobohan dalam hubungan sosial
• Kesembronoan dalam menghadapi situasi yang berbahaya
• Sikap melanggar tata tertib secara impulsif

Bilamana Anak Disebut Menderita Gangguan Hiperkinetik (GPPH/ADHD)?
• Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam belajar, mendengarkan guru dan permainan.
• Hiperaktivitas, selalu bergerak dan tidak bisa tenang
• Impulsivitas, melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu

Hubungan Tembakau Dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Tembakau dan masa kanak-kanak sebelum melahirkan menyebabkan eksposur yang berhubungan dengan meningkatnya risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kata para peneliti.



Selain itu, kedua eksposur itu sinergis: bersama-sama mereka menghasilkan suatu peningkatan risiko ADHD yang lebih besar daripada produk dari faktor-faktor risiko untuk lead dan tembakau secara individual, menurut Tanya Froehlich, MD dari Cincinnati Children's Hospital Medical Center, bersama rekannya.

Rasio odds yang disesuaikan untuk kedua penggabungan itu 8.1, dengan interval kepercayaan 95% 3,5-18,7. Istilah interaksi formal ini secara statistik yang signifikan pada P <0,001, menunjukkan bahwa efek gabungan ini lebih dari perkalian, kata para peneliti.

Jika benar-benar menyebabkan eksposur ADHD, Froehlich dan rekannya menulis secara online di Pediatrics, pencegahan keduanya bisa terhindar antara 22,5% dan 47% dari kasus ADHD di U.S.

Temuan itu diperoleh dengan menggunakan data dari cross-sectional, sampel perwakilan nasional dari populasi Amerika Serikat, di tahun 2001-2004 pada survey Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi, kata para peneliti.

Studi ini melibatkan 3.907 anak-anak, dengan usia 8-15 tahun, di antaranya 3.077 telah diagnosta ADHD, dan 2.588 memiliki data lengkap mengenai paparan lead, paparan asap, dan prediksi tambahan, kata mereka.

Semua berkata, 8,7% dari anak-anak dengan ADHD memenuhi kriteria dalam tahun sebelum dilakukan survei, sebagaimana didefinisikan oleh Diagnosa dan Statistik Manual melalui gangguan Mental, dalam empat edisi. Proporsi yang setara dengan 2,4 juta anak di U.S, kata para peneliti.

Pemaparan tembakau sebelum melahirakan adalah sebuah nilai ya atau tidak, tergantung apakah ibu mengatakan ia telah merokok selama kehamilan. Nilai darah lead yang diukur dengan suhu grafit penyerapan atom spectrophotometry dan hasil yang berlapis menjadi tiga bagian, dengan nilai yang terendah 0,8 mikrogram per desiliter atau kurang dan nilai 1,3 mikrogram per desiliter.

Analisis multivarian menunjukkan:

· Anak-anak yang ibunya mengatakan mereka merokok selama kehamilan lebih dari dua kali kemungkinan memenuhi kriteria sebagai anak-anak ADHD yang tidak terekspos. Rasio odds yang disesuaikan adalah 2,4, dengan interval kepercayaan 95% 1,5-3,7.

· Dibandingkan dengan anak-anak dengan tingkat terendah pemaparan lead, dengan tertile tertinggi juga berada pada risiko lebih tinggi secara signifikan mengalami ADHD. Rasio odds yang disesuaikan adalah 2.3, dengan interval kepercayaan 95% 1,5-3,8.

· Anak-anak yang telah mengikuti pra-sekolah dan anak laki-laki juga secara signifikan lebih besar berisiko, dengan rasio odds yang disesuaikan sebesar 1.6 dan 1.9, secara berturut-turut.

Anak-anak dengan pemaparan tembakau sebelum melahirkan dan tingkat lead dalam tertile tertinggi lebih dari delapan kali dan mungkin memenuhi kriteria sebagai anak-anak dengan ADHD, Froehlich dan rekannya menemukan.

Para peneliti juga menghitung berapa proporsi kasus yang mungkin disalahkan pada pemaparan jika mereka sebenarnya menyebabkan kondisi ini. Mereka menemukan:

· Disebut populasi yang dianggap disebabkan penggunaan tembakau sebelum melahirkan sekitar 21,7%, yang akan sesuai dengan 510.000 kasus ADHD di U.S. pada anak-anak usia 8-15 tahun.

· Populasi yang dianggap disebabkan oleh pemaparan lead pada tertile tertinggi sekitar 25,4%, setara dengan 598.000 kasus.

· Dan populasi yang dianggap disebabkan akibat keduanya diperkirakan 38,2% (dengan interval kepercayaan 95% dari 22,5% menjadi 47,0%), yang sesuai dengan sekitar 900.000 kasus.

Karena dari desain, studi ini tidak dapat menentukan kausalitas, kata para peneliti. Keterbatasan lainnya adalah penggunaan ya atau tidak variabel untuk pemaparan sebelum melahirkan, yang membuatnya tidak mungkin untuk mengukur dosis-respons dan efek waktu.


http://jdokter.com

Selasa, 02 Maret 2010

Macam-Macam Permainan Pada Anak ADHD

1. Berlari Dalam Ruangan
4-5 anak berlari membentuk lingkaran dan guru kemudian memberi tanda akustik dengan memakai gendang, rebana atau tepuk tangan berirama untuk menghentikan gerakan anak secara tiba-tiba, kemudian anak secepat mungkin harus tengkurap.
• Variasi Permainan:
- Anak-anak kemudian dapat berlari mundur, lalu dihentikan tiba-tiba juga dengan alat musik atau bunyi-bunyian.
- Anak-anak dapat berkeliling dengan melompat atau merayap diiringi musik kaset atau bunyi-bunyian lain,kemudian dihentikan tiba-tiba.

* Materi permainan: Kaset, alat musik, gendang, rebana atau alat musik lain atau segitiga pengaman.

* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Pada awal permainan anak-anak masih akan mengalami kesulitan-kesulitan untuk menghentikan gerakan mereka secara mendadak waktu tanda akustik diperdengarkan dan sebagian anak masih tetap berlari terus, tetapi lama kelamaan mereka bisa mengontrol tubuh mereka dengan baik dan memusatkan perhatian mereka pada tanda/aba-aba akustik yang diberikan.

2. Pengenalan Berbagai Bunyi
Macam-macam bunyi seperti anjing menggonggong, ayam berkokok, burung berkicau, suara klakson mobil dll direkam kedalam kaset dan kemudian diperdengarkan kepada sekelompok kecil anak dan setiap anak bergiliran harus menebak bunyi apakah itu.

* Variasi Permainan:
Suara dari guru-guru dan anak-anak dalam kelompok atau dari kelas lain direkam dan kemudian diperdengarkan, lalu anak-anak menebak suara siapakah itu?
• Materi/Alat Permainan:Sebuah tape recorder , alat perekam dan kaset
• Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Permainan ini menyenangkan, bila dimainkan tidak terlalu lama, karena bila kelamaan anak cepat menjadi bosan dan konsentrasinya bisa terganggu.

3. Bermain dengan Menirukan Tingkah Laku dan Suara Binatang
Sekitar 4-5 anak berkumpul membentuk lingkaran dan duduk diatas matras. Seorang guru berdiri di tengah dengan memakai topi penyihir dan memegang tongkat sihir yang dihias sebelumnya. Satu persatu anak ditutup dengan selimut dan sambil membentangkan tangannya dan tongkat menyentuh kepala anak tsb, sambil berkata „Bim salabim, jadilah gajah“, kemudian selimut diangkat, anak tsb menirukan tingkah laku gajah dan bersuara seperti gajah. Kemudian pindah ke anak lain, melakukan hal yang sama dan berkata:“Bim salabim, jadilah ayam“ dan anak tsb bertingkah laku seperti ayam, sambil memperdengarkan suara ayam berkokok dstnya.

* Variasi Permainan:
Anak-anak juga bisa mengusulkan untuk menjadi binatang kesayangannya seperti anjing, kuda ,burung, kucing dsbnya.

* Materi/Alat Permainan:Matras. Sehelai selimut, topi penyihir dan tongkat sihir yang bisa dibuat sendiri dengan hiasan kertas crep warna-warni.
* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Anak-anak yang menjadi berbagai binatang harus bergerak dan mengeluarkan suara-suara sedemikian rupa menurut kemampuan masing-masing anak dalam menirukannya. Dorongan untuk satu variasi mengenai penampilan meniru tingkah laku dan suara satu jenis binatang bagi seorang anak bisa didapat dengan memperhatikan gerak dan gaya anak-anak sebelumnya ataupun gurunya, sebelum tiba gilirannya. Guru wajib menuntun konsentrasi anak agar memperhatikan kelakuan temannya itu, agar dia juga bisa menirukan dengan baik tingkah laku dan suara binatang yang jadi pilihannya.
4. Memperdengarkan Suara Keras dan Suara Lembut
Sekelompok kecil anak terdiri dari 5 atau 6 anak duduk di lantai sambil mengetuk-ngetuk kakinya ke lantai dengan keras, lebih keras dan lebih keras lagi, kemudian beralih ke suara yang lembut, lebih lembut dan lebih lembut lagi, sehingga hampir tidak kedengaran.

* Variasi Permainan:
- Lakukan seperti diatas , bertepuk tangan atau menepuk-nepuk lantai
- Berteriak keras, kemudian lembut, lalu lebih keras dan lebih lembut
- Memukul meja dengan keras dan lembut, lebih keras dan lebih lembut
- Dengan memainkan alat musik, lebih keras dan lebih lembut dstnya
* Materi/Alat Permainan: Meja, kursi, alat musik dan alat bunyi-bunyian lain
* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Anak-anak yang pemalu atau takut biasanya susah untuk berteriak atau membuat ribut. Latihan ini justru baik untuk mereka, dan guru tolong membujuk dan memotivasi mereka untuk mau ikut bermain. Permainan ini juga sangat baik dilakukan sebelum menjalankan program mewarnai, menggunting, menempel atau mengenal bentuk-bentuk dll yang memerlukan konsentrasi dan ketenangan. Juga baik dilakukan pada saat kebanyakan anak kelihatan kesal atau susah berkonsentrasi, terutama pada hari Senin setelah berakhir minggu, anak sering kelelahan dan tidak “mood” di Taman Bermain. Anak dapat berteriak keras dan lebih keras lagi untuk menyalurkan agresifitasnya dan kemudian akan terlihat lebih santai.
* Variasi Permainan Lain:

Guru membisikkan sesuatu ke telinga anak dan bertanya, apa anak itu mengerti dengan mengulang kalimat yang dibisikkan itu. Kemudian sebaliknya anak membisikkan satu kalimat kepada guru dan bertanya apa yang baru saja dia bisikkan.

5. Permainan Akustik (Membuat Suara-Suara)
Berbagai macam alat yang mengeluarkan bunyi-bunyian yang berbeda diberikan kepada sekelompok kecil anak yang terdiri dari 4-6 anak. Pastikan bahwa setiap anak mendapatkan instrument yang berbeda, misalnya gendang, rebana, bel, satu ikatan kunci-kunci, klakson mobil, satu ikatan kaleng-kaleng bekas, tutup panci dengan sendoknya dll. Kemudian masing-masing anak mencoba sendiri suara-suara apa saja yang bisa diperdengarkan dengan memainkan alat yang dipegangnya itu dan kemudian alat itu ditukar dengan alat yang dipegang temannya dan dicoba membuat nada-nada dengan alat musik yang dipegangnya tsb, demikian seterusnya sampai mereka mencoba semua alat yang ada dan bereksperimen membuat nada-nada.

* Variasi Permainan:
Dengan aba-aba yang diberikan guru semua anak bersama-sama mencoba memainkan alat yang dipegangnya dan mengusahakan untuk membuat bunyi-bunyian berirama membentuk satu konser. Pantun-pantun dan lagu-lagu pendek dapat pula diajarkan untuk dinyanyikan dengan iringan musik dan instrument mereka. Cobalah terus berulang-ulang dalam beberapa minggu sampai satu waktu bisa menjadi satu konser sungguhan.

* Materi/Alat Permainan:
Semua instrument yang mengeluarkan buny-bunyian seperti gendang, rebana, xylophon, segitiga pengaman, bel, satu bundel kunci-kunci, kincringan, klakson mobil, kaleng-kaleng kosong, tutup panci dll.
• Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:

Untuk mencoba alat-alat yang ada sampai bisa membentuk irama tertentu, anak-anak memerlukan beberapa hari dan ini harus dijadwalkan dalam susunan pelajaran harian.Barulah sesudah anak-anak menguasai alat tsb dengan baik variasi permainan dengan membentuk konser dengan membawakan lagu tertentu dapat dilaksanakan. Dalam hal ini peran guru dalam membimbing anak sangat penting.
6. Menebak Bunyi-Bunyian
Bunyi-bunyian atau suara-suara yang sebelumnya telah diperkenalkan kepada anak-anak akan dimainkan oleh guru dibelakang punggungnya atau dibalik gorden. Anak-anak harus menebak nama alat yang dibunyikan tsb. Atau bisa juga mata anak ditutup dengan sehelai kain dan satu alat musik dimainkan, kemudian dia menebak alat apa itu.
* Variasi Permainan:
1. Satu anak bersembunyi dan memperdengarkan bunyi dari alat musik tertentu yang dipegangnya dan anak lain menebaknya.
2. Jam weker disembunyikan di bawah bantal dan anak-anak mencari asal suaranya.
* Materi/Alat Permainan:
Semua alat yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian seperti pada permainan sebelumnya dan sapu tangan.
* Keterangan Mengenai Metode Pengajaran:
Instrument seperti misalnya gendang dapat dibunyikan untuk digunakan sebagai daya tarik anak, mengajak mereka bermain di ruang terbuka atau memotivasi mereka untuk melompati rintangan-rintangan yang dipasang misalnya.


7. Bermain: Dimana Rumahku?
Setiap anak berdiri di dalam rumahnya masing-masing, di tengah sebuah ban bekas, atau ditengah tali berwarna yang membentuk lingkaran atau di tengah hola-hop. Dengan mengikuti suara gendang atau rebana yang dimainkan guru atau suara kaset anak-anak mulai keluar dari rumahnya itu dan berlarian mengelilingi ruangan. Melalui aba-aba dari guru atau pada waktu musik distop, anak-anak mencari rumahnya dan duduk kembali di tengah-tengah rumahnya masing-masing. Anak-anak harus benar-benar mengenali rumahnya , apakah melalui warna atau bentuknya. Untuk memudahkan pengenalan rumahnya kembali, anak bisa meletakkan barang kesayangannya seperti boneka, dompet dll di rumahnya itu.

* Variasi Permainan:
- Berkunjung ke rumah teman: Bermain peran dengan mengetahui cara-cara berkunjung ke rumah teman.
* Materi/Alat Permainan:Ban bekas, tali berwarna, hola hop.
Permainan-permainan tsb diatas tidak hanya digunakan dalam menterapi anak-anak ADD/ADHD saja, tetapi juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi anak pada umumnya dan mengarahkan perhatian anak pada satu tugas tertentu melalui bermain dengan suara-suara atau bunyi-bunyian.
Sumber : http://www.pestalozzi-indonesia.com/content/view/27/2/

Senin, 01 Maret 2010

Masalah-Masalah Rambut

Buat cewek, rambut adalah “mahkota” yang bias menentukan kecantikan si empunya. Makanya bad hair day bias bikin kita nggak pede banget!!!
1. Ketombe
Terdapat dua jenis ketombe yaitu kering dan berminyak. Gejala dari ketombe kering adalah adanya sisik-sisik putih pada kulit kepala, gatal dan kadang disertai dengan rontoknya rambut. Sedangkan untuk ketombe yang berminyak biasanya kulit kepala terasa lengket dan berwarna kekuning, juga disertai dengan bau kurang sedap pada rambut dan kulit kepala.
Faktor-faktor penyebab ketombe:
• Tekanan emosi dan stres
• Penggunaan kosmetik rambut yang salah
• Luka pada kulit kepala
• Perubahan iklim
• Cara diet yang salah

Cara mengatasinya:
• Mesti rajin keramas.
• Gunakan shampo anti ketombe yang cocok.
• Jangan merokok dan minun minuman yang beralkohol.
2. Rambut Rontok
Batas normal seseorang untuk kerontokan rambut dalam sehari, yaitu 50-100 helai. Ada dua tipe rambut rontok yaitu hair fall dan hair loss. Hair faal adalah kerontokan yang terjadi akibat rambut terlalu rapuh melebih batas normal. sedangkan hair loss adalah kerontokan akibat factor usia

Penyebab-penyebab rambut rontok:
• Menyisir rambut saat basah
• Mengikat rambut terlalu kencang
• Pewarnaan
• Pengeritingan
• Matahari
• Polusi,dll
Cara mengatasinya:
• Kalau rambut udah panjang sebaiknya dipotong, karena kulit kepala tidak kuat menahan beban rambut.
• Seusai keramas sisirlah rambut dengan sisir bergigi jarang.
• Keramas dua-tiga kali sehari.
• Sesekali hair mask ke salon

3. Rambut Bercabang
Cara mengatasinya:
 Lakukan creambath sebulan sekali
 Trim rambut minimal sebulan sekali
4. Rambut Beruban
Hal tersebut dipengaruhi oleh:
• Keturunan
• Pola makan yang keliru
• Kondisi psikologi, sepeti cemas atau takut
Cara mengatasinya:
• Tentu saja rambut di warnain dengan pewarna yang berbahan dasar
• Hindari stres.

Warna-Warni Cinta

Cinta itu tumbuh dari rasa
bukan perih juga hati
Cinta ini begitu indah
Kadang sepi, kadang benci
Tak selayaknya jiwa dan raga ini
bersamamu...
Tak sepantasnya diriku untuk mendapatkan
cintamu…
Namun hati, bukan nadi
yang selimuti jiwa ini...




_3 juli 2008, 03.00-am_